Mitos dan Fakta Seputar Keamanan Cloud Server

Penggunaan cloud server makin marak, namun masih banyak yang ragu mengenai keamanan data di cloud. Berikut ini mitos dan fakta seputar keamanan cloud server.

Mitos: Data di cloud server rentan bocor

Faktanya, cloud server dari penyedia terkemuka memiliki standar keamanan tingkat tinggi. Data disimpan dengan enkripsi dan perlindungan anti-malware canggih. Risiko kebocoran data bahkan lebih rendah daripada server on-premise.

Penyedia cloud juga memiliki tim keamanan 24/7 untuk memantau dan memastikan sistem aman dari gangguan. Cloud lebih unggul dalam hal kemampuan backup dan pemulihan bencana (disaster recovery).

Mitos: Cloud server rawan serangan peretas

Kenyataannya cloud server justru lebih sulit diretas karena dilindungi firewall enterprise kelas dunia dan sistem deteksi ancaman yang canggih. Penyedia cloud selalu memastikan sistem aman dari bug dan celah keamanan.

Selain itu akses ke server cloud sangat dibatasi. Peretas tidak bisa dengan mudah mengakses data dan sistem di balik cloud. Risiko serangan peretas jauh lebih rendah daripada server on-premise perusahaan.

Mitos: Data di cloud server bisa diakses siapa saja

Faktanya akses ke data dan sistem di cloud server sangat dibatasi dan diaudit. Hanya personel berwenang yang bisa mengakses data tertentu sesuai kebijakan dan peran yang ditetapkan (role-based access).

Penyedia cloud menerapkan standar keamanan tertinggi untuk otentikasi dan otorisasi akses. Mereka juga melakukan pemantauan dan pencatatan aktivitas penggunaan cloud. Data cloud jauh lebih aman daripada server lokal perusahaan.

Dengan berbagai sertifikasi dan standar keamanan yang diterapkan, seperti ISO 27001 dan SOC 2, cloud server dari penyedia terkemuka merupakan opsi yang sangat aman untuk menyimpan data penting. Kendala keamanan bukanlah alasan lagi untuk menghindari adopsi cloud.